Inflasi dan Deflasi
Nama : Hanna Nurhayati Azizah
Nim : 240907501002
Kelas : A
A. Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam suatu ekonomi dalam periode waktu tertentu. Inflasi mengurangi daya beli uang, sehingga barang dan jasa yang sebelumnya dapat dibeli dengan jumlah uang tertentu, akan membutuhkan lebih banyak uang untuk membelinya di masa depan. Inflasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa (demand-pull inflation), peningkatan biaya produksi (cost-push inflation), atau bahkan kebijakan moneter yang melibatkan peningkatan jumlah uang beredar.
Penyebab Inflasi
Adapun penyebab terjadinya inflasi adalah sebagai berikut :
1. Demand-pull Inflation (Inflasi karena Permintaan)
Terjadi ketika permintaan terhadap barang dan jasa melebihi kapasitas produksi ekonomi. Misalnya, jika konsumsi masyarakat meningkat secara signifikan atau ada pengeluaran pemerintah yang besar, maka harga barang dan jasa akan naik karena permintaan yang tinggi.
2. Cost-pust Inflation (Inflasi karena Biaya Produksi)
Terjadi ketika biaya produksi barang dan jasa meningkat misalnya karena harga bahan baku atau upah tenaga kerja naik. Produsen kemudian menaikkan harga barang dan jasa untuk menutupi biaya yang tinggi, yang akhirnya menyebabkan inflasi.
3. Monoter (Inflasi karena Kebijakan Moneter)
Inflasi dapat dipicu oleh kebijakan moneter yang melibatkan peningkatan jumlah uang yang beredar. Ketika bank sentral mencetak uang lebih banyak atau menurunkan suku bunga, ini dapat menyebabkan lebih banyak uang yang beredar dimasyarakat, yang pada gilirannya dapat mendorong kenaikan harga.
4. Ekspetasi Inflasi
Jika masyarakat atau pelaku ekonomi mengharapkan harga akan naik dimasa depan, mereka cenderung memberi lebih banyak barang dan jasa sekarang, yang meningkatkan permintaan dan menyebabkan inflasi.
Dampak Inflasi
1. Mengurangi Daya Beli
Inflasi menyebabkan uang yang dimiliki masyarakat memiliki daya beli yang rendah. Hal ini berarti, dengan jumlah uang yang sama, mereka tidak dapat membeli barang dan jasa sebanyak sebelumnya.
2. Ketidakpastian ekonomi
Inflasi yang tinggi dan tidak terkendali bisa menciptakan ketidakpastian, yang membuat individu dan perusahaan sulit merencanakan pengeluaran dan investasi masa depan.
3. Redistribusi Kekayaan
Inflasi bisa merugikan kelompok dengan pendapatan tetap (misalnya pensiunan atau buruh dengan gaji tetap) karena mereka tidak dapat menyesuaikan pendapatan mereka dengan kenaikan harga.
4. Peningkatan biaya pinjam
Ketika inflasi tinggi, bank sentral biaya akan menaikkan suku bunga untuk menurunkan jumlah yang beredar. Hal ini membuat pinjaman menjadi lebih mahal, baik untuk individu maupun perusahaan.
Jenis Inflasi
Inflasi dibagi atas beberapa jenis yaitu
1. Inflasi Ringan
Inflasi yang terjadi dalam kisaran 1-5℅ per-tahun, biasanya tidak terlalu menganggu perekonomian.
2. Inflasi Sedang
Inflasi antara 5-10℅ per-tahun. Dapat menyebabkan kenaikan biaya hidup, tetapi masih bisa dikelola oleh ekonomi.
3. Inflasi Tinggi
Inflasi diatas 10% per-tahun, yang dapat menyebabkan gangguan serius dalam perekonomian dan daya beli masyarakat.
4. Hiperinflasi
Inflasi yang sangat tinggi, seringkali lebih dari 50% per-bulan. Hiperinflasi dapat merusak ekonomi secara signifikan, menyebabkan masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap mata uang negara dan beralih ke mata uang asing dan sistem barter.
B. Deflasi
Deflasi adalah penurunan umum dalam harga barangan dan perkhidmatan dalam ekonomi. Ia berlaku apabila terdapat pengurangan dalam permintaan agregat (jumlah permintaan untuk barangan dan perkhidmatan) atau peningkatan dalam penawaran barangan dan perkhidmatan. Deflasi boleh memberi kesan negatif kepada ekonomi, kerana ia boleh menyebabkan penurunan dalam pengeluaran, peningkatan pengangguran, dan pengurangan dalam aktiviti ekonomi. Dalam keadaan deflasi yang berpanjangan, pengguna dan perniagaan mungkin menangguhkan perbelanjaan mereka, mengharapkan harga akan terus jatuh, yang seterusnya menambah kesan negatif kepada ekonomi.
Penyebab Deflasi
Adapun hal yang menyebabkan terjadi nya deflasi adalah sebagai berikut:
1. Penurunan Permintaan Agrerat
Jika masyarakat dan bisnis mengurangi pengeluaran karena kekhawatiran ekonomi, daya beli menurun, dan permintaan barang serta jasa menurun. Ketika permintaan lebih rendah daripada pasokan, harga barang dan jasa akan turun.
2. Penurunan Biaya Produksi
Jika biaya produksi menurun, misalnya karena penurunan harga bahan baku atau teknologi yang lebih efisien, produsen dapat menurunkan harga jual untuk tetap bersaing di pasar.
3. Penurunan Biaya Uang yang Beredar
Kebijakan moneter yang ketat, seperti pengurangan jumlah uang yang beredar atau kenaikan suku bunga, bisa mengarah pada deflasi. Hal ini dapat mengurangi daya beli masyarakat dan perusahaan, yang menyebabkan penurunan harga barang dan jasa.
Dampak Deflasi
Dampak-dampak deflasi ini yang menyebabkan banyaknya produktivitas ekonomi menurun, adapun dampak tersebut adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya Beban Utang
Deflasi meningkatkan nilai riil dari utang, karena meskipun jumlah utang tetap, uang yang dibayar untuk melunasinya memiliki daya beli yang lebih tinggi. Hal ini bisa membebani perusahaan dan individu yang memiliki utang besar.
2. Penurunan Produksi dan Investasi
Dengan harga yang terus turun, perusahaan mungkin menunda produksi atau investasi baru karena khawatir bahwa barang yang dihasilkan akan lebih sulit dijual dengan harga yang lebih rendah, yang pada gilirannya mengurangi lapangan pekerjaan.
3. Pengangguran
Penurunan permintaan dapat menyebabkan perusahaan mengurangi produksi atau bahkan menutup operasi, yang mengarah pada pengurangan tenaga kerja dan meningkatnya pengangguran.
4. Meningkatkan Ketidakpastian Ekonomi
Deflasi dapat menciptakan ketidakpastian yang tinggi dalam perekonomian, karena perusahaan dan konsumen mungkin menunggu lebih lama untuk berbelanja atau berinvestasi, berharap harga akan turun lebih lanjut.
Komentar
Posting Komentar